Militer Indonesia terus meningkatkan jumlah arsenalnya. TNI AD memesan 24 Helikopter Bell, 8 Mi35 dan 10 Mi17 dalam upaya menambah skuadron heli tempur dari yang ada sekarang sebanyak 4 skuadron menjadi 7 Skuadron. Selain itu dalam waktu dekat akan datang 22 Panser Canon Dossan dari Korea Selatan dari pesanan sebanyak 40 unit. Sisa pesanan akan dibangun di PT Pindad BANDUNG. Pindad juga mendapat pesanan 90 Peluncur Roket NDL, 120 Howitzer dan penyelesaian 154 Panser untuk TNI AD. Untuk mobilitas pasukan TNI AD juga menambah 1200 kendaraan tempur jenis Truck dan 900 kendaraan taktis untuk batalyon-batalyon mekanis.
Panglima TNI Jendral Djoko Santoso dalam keterangannya Rabu 28 April 2010 menyatakan, seluruh matra TNI akan diperkuat alutsista baru untuk menuju minimum essential force termasuk pembentukan 15 batalyon tempur di Kalimantan dan pembentukan Kodam Kalbar.
Ini adalah respons untuk menghadapi kondisi terburuk dan menjadikan TNI mampu melakukan pre emptive strike, jelasnya. Untuk itu di sepanjang border KALIMANTAN DAN RIAU sedang disiapkan arsenal strategis rudal Lapan yang mampu mencapai jarak tembak 300 km.
Militer Indonesia dikucurkan dana besar US$ 50 Milyar untuk pembelian arsenal mematikan berupa 4 kapal selam, 20 Sukhoi, 22 F16 block 60, 16 Yak 130, 16 Super Tucano, 5 Radar Thales, 10 Korvet, 7 Fregat, 120 Tank Amphibi BMP-3F, 100 rudal yakhont, 150 rudal C802 dan 2000 rudal QW3.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar